Cara Membuat Bak Penampungan Air Bersih dari Beton & RAB-nya

Berbagi Yuk!

RWHome – Bak penampungan air dari beton adalah struktur yang dirancang khusus untuk menampung air dengan kapasitas tertentu. Bak ini dibuat dari bahan beton yang kuat dan tahan terhadap tekanan dan air. Bak penampungan air dari beton digunakan sebagai sumber penyimpanan air yang terpisah dari pasokan air utama, seperti sumur atau sistem air kota. Bak penampungan air dari beton dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti irigasi, kebutuhan rumah tangga, atau industri.

Bak Penampungan Air Beton
Bak Penampungan Air Beton

Baca Juga : Pemasangan Karpet Talang Air

Bak Penampungan Air Beton

Bak penampungan air dari beton juga umumnya dilengkapi dengan sistem penyaringan dan pengaliran air yang memungkinkan air menjadi lebih bersih dan siap digunakan. Pembuatan bak penampungan air dari beton memerlukan perencanaan yang matang dan keahlian khusus untuk memastikan struktur yang kuat dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Cara Membuat Bak Penampungan Air Beton

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat bak penampungan air dari beton:

  1. Rencanakan ukuran dan kapasitas bak penampungan air yang Anda butuhkan, serta lokasi dan kedalamannya.
  2. Persiapkan area konstruksi dan pastikan bahwa permukaannya rata dan stabil.
  3. Buatlah kerangka atau cetakan beton dari kayu, plastik atau baja, yang berukuran sesuai dengan desain yang telah direncanakan.
  4. Pasang kerangka atau cetakan beton pada lokasi yang telah disiapkan.
  5. Campurkan beton sesuai dengan petunjuk produsen dan tuangkan beton ke dalam cetakan atau kerangka. Pastikan beton terdistribusi merata dan tak ada celah atau rongga di antaranya.
  6. Ratakan permukaan beton dengan penghalus atau alat yang tepat.
  7. Biarkan beton mengering dan mengeras selama beberapa hari, sesuai dengan petunjuk waktu kering yang diberikan oleh produsen beton.
  8. Setelah beton kering, lepaskan kerangka atau cetakan beton dengan hati-hati.
  9. Pasang pipa-pipa penghubung dan sistem drainase, jika diperlukan.
  10. Bersihkan dan cuci bak penampungan air sebelum digunakan.

Perlu diingat bahwa pembuatan bak penampungan air dari beton memerlukan keahlian khusus dan perencanaan yang matang. Pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli konstruksi atau arsitek jika Anda tidak yakin dalam melakukan pembuatan bak penampungan air dari beton.

judul gambar

Baca Juga :

RAB Sederhana Bak Penampungan Air Beton

RAB Bak Penampungan Air Beton
RAB Bak Penampungan Air Beton

Untuk membuat RAB penampungan air dari beton, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Perencanaan desain dan spesifikasi konstruksi penampungan air dari beton, termasuk ukuran dan kapasitas yang dibutuhkan.
  2. Pemilihan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti beton, besi, dan bahan lainnya.
  3. Penentuan metode konstruksi yang akan digunakan, seperti pengecoran di tempat atau penggunaan panel beton pra-cetak.
  4. Perhitungan biaya bahan-bahan dan upah tenaga kerja yang dibutuhkan.Penghitungan biaya tambahan, seperti biaya pengiriman bahan dan peralatan konstruksi, biaya transportasi, biaya listrik, dan biaya lainnya

Untuk pembuatan bak penampungan air dari beton, berikut adalah contoh RAB-nya:

1. Pekerjaan Persiapan

  • Pembersihan lahan (10 m x 10 m) : Rp. 2.000.000
  • Pengukuran dan marking lokasi : Rp. 500.000

2. Pekerjaan Pembesian dan Pengecoran

  • Pembesian rangka bak (10 m x 10 m) : Rp. 5.000.000
  • Pengecoran dinding dan lantai (10 cm tebal) : Rp. 15.000.000

3. Pekerjaan Finishing

  • Plesteran dinding dan lantai (5 cm tebal) : Rp. 7.500.000
  • Pengecatan bak penampungan air : Rp. 3.000.000

4. Biaya-biaya Lainnya

  • Sewa alat berat (exavator, mixer) : Rp. 8.000.000
  • Transportasi material (batu, pasir, semen) : Rp. 6.000.000

Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan bak penampungan air dari beton ini adalah:

= 2.000.000 + 500.000 + 5.000.000 + 15.000.000 + 7.500.000 + 3.000.000 + 8.000.000 + 6.000.000

= Rp. 47.000.000

Ketahui :

Namun, harga dapat bervariasi tergantung dari wilayah dan kondisi lapangan yang akan dibangun. Oleh karena itu, RAB ini hanya bersifat perkiraan dan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.


Berbagi Yuk!

Leave a Comment